.
Misteri Hard Top Merah
Yang mencurigakan dibalik kematian Nike Ardilla yakni munculnya
legenda Hard Top merah yang tiba-tiba memepet mobil Nike.Anehnya versi
resmi yang dilansir polisi,tak ada cerita Hard Top.Yang ada mobil Taft
yang melaju dari depan yang menyebabkan mobil Genio yang dikemudikan
Nike terpelanting lalu menabrak tembok.
Bagaimana dengan teka-teki Hard Top yang menurut sejumlas saksi mata
tampak dikemudikan lelaki berambut cepak? Hingga kini misteri Hard Top
merah itu masih menjadi teka-teki. Sejauh mana kemungkinan Enno Sigit
berada dibalik kematian Nike Ardilla? Atau apakah benar saat meninggal
Nike itu dalam keadaan mabuk? A Hon produser Nike dari Music Plus
membantah keras.
“Nggak,nggak Nike tak pernah mabuk”, kata A Hon.
Sampai di sini seperti biasa–,bila menyangkut megaskandal keluarga Cendana, tragedy ini pun seperti puisi.Indah tak ada pelaku.
Seperti cerita cerita yang beredar,anak ini tak mampu mengendalikan
mobilnya ketika berpapasan dengan mobil taft berwarna merah yang sedang
melaju kencang.Disinilah peran orangnya Mr.X : Membuat Nike kaget dan
menjebak mobil pada posisi yang sulit.Sampai sekarang,tak pernah
ketahuan siapa yang mengemudikan kendaraan itu.Beda halnya dengan
pengemudi yang hendak disalip oleh Nike.Ia malah sudah memberikan
kesaksian kepada wartawan.
17 Tahun Meninggal Nike Ardilla: Fans Tetap Mengenang dan Mencintai Nike Ardilla
Jakarta -
Meski telah 17 tahun meninggal dunia, namun Nike Ardilla tetap
meninggalkan kenangan manis bagi para penggemarnya. Mereka pun menggelar
berbagai acara untuk Nike.
Nike Ardilla lahir di Bandung, Jawa Barat pada 27 Desember 1975.
Namun Nike yang saat itu karirnya tengah berada di puncak kesuksesan,
membuat penggemarnya terkejut dengan meninggalnya Nike, dalam kecelakaan
mobil yang mengenaskan pada 19 Maret 1995 di Bandung
.
Sofiatun mengatakan Nike hanya meminum orange jus. Hasil visum
polisi menyebutkan tidak menemukan kadar alkohol dalam tubuh
Nike.Menurut Atun yang bersama Nike berada di mobil itu, dalam
perjalanan pulang Nike mengendarai mobil itu dengan tidak menggunakan
sabuk pengaman. Mobil Nike berusaha menyalip mobil berwarna merah di
depannya yang berjalan sangat pelan. Namun ketika menyalip, dari arah
berlawanan muncul mobil Taft melaju kencang, Nike langsung menghindari
mobil Taft tersebut dan membanting setir terlalu ke kiri sehingga
menabrak sebuah pohon dan langsung terpental menabrak pagar beton bak
sampah di kantor Usaha Pribadi di jalan RE. Martadinata, dan Nike
menghembuskan nafasnya yang terakhir
Menurut Atun yang bersama Nike berada di mobil itu, dalam perjalanan
pulang Nike mengendarai mobil itu dengan tidak menggunakan sabuk
pengaman. Mobil Nike berusaha menyalip mobil berwarna merah di depannya
yang berjalan sangat pelan. Namun ketika menyalip, dari arah berlawanan
muncul mobil Taft melaju kencang, Nike langsung menghindari mobil Taft
tersebut dan membanting setir terlalu ke kiri sehingga menabrak sebuah
pohon dan langsung terpental menabrak pagar beton bak sampah di kantor
Usaha Pribadi di jalan RE. Martadinata, dan Nike menghembuskan nafasnya
yang terakhir.
Yg pasti, almarhumah jelas tidak mabuk karena kalau kita menyetir
nonstop dari Jakarta menuju Bandung lewat Bogor – Puncak – Cianjur
(belum ada jln Tol Cipularang) dan lelah karena pulang kerja, ditambah
di Bandung harus menemui teman2, maka kelelahan akan menimpa siapa saja
meski seorg laki2, apalagi seorg perempuan. Semoga amal ibadah
almarhumah Nike Ardilla diterima ALLAH SWT dan segala kesalahannya
diampuni ALLAH SWT, amien.
.
Saat mendengar suara benturan,saya lari mendekati tempat
kejadian.Saat itu saya melihat orang orang membopong seorang wanita dari
dalam mobil yang penyok sebelah kanan.Lalu saya mendekati mobil,dan di
dalam ada wanita lain yang sudah tidak bergerak.Tangannya terangkat ke
atas.Darah mengalir dari telinga dan bibirnya.Dan ketika diangkat,jok
kursi yang didudukinya tergenang darah.Semula saya tidak tahu siapa
dia.Baru ketika polisi datang dan memeriksa tanda pengenal korban,saya
tahu kalau itu Nike Ardilla,” cerita Yadi karyawan SPBU yang berjarak
sekitar 50 meter dari tempat kejadian
.
Keterangan ini diperkuat oleh beberapa saksi mata lain,diantaranya
Asep,pengemudi taksi yang sedang mencari muatan dan Anom penjaga kios
rokok yang berjarak 25 Meter dari tempat peristiwa tragis itu
terjadi.Menurut mereka,mobil Keke,menuju ke Jalan Ahmad Yani,satu jalur
dengan kantor Nata Usaha Abadi itu.Sesaat mobil kelihatan oleng sebelum
akhirnya slip ke kiri dan bagian kanan mobil kemudian membentur keras
tembok pintu masuk kantor tsb.Keke yang saat itu mengenakan kaus merah
muda dan jeans,langsung dilarikan ke rumah sakit Hasan Sadikin dengan
mobil Pick Up.Tapi….nyawanya sudah tidak tertolong lagi.Sedang
kawannya,Sofiatun yang saat kejadian berada di dalam mobil yang sama
,meski tak sadarkan diri selama beberapa jam dan sempat dirawat di RS.
St.Yoseph,Bandung.
Tiga hari terakhir sebelum Keke mengalami kecelakaan,memang hari yang
melelahkan bagi Keke.Dia tengah menjalani syuting dua sinetron
sekaligus, Trauma Marissa dan Warisan II .Hari Kamis dan Jumat,ia
mengikuti syuting Trauma Marissa di Lenteng Agung dan Pasar
Minggu,Jakarta.Jumat pukul satu dini hari,setelah syuting selesai,Keke
langsung menuju kontrakannya di Jl.RS.Fatmawati,Jakarta Selatan.Pagi itu
ia masih menerima kawan kawannya,Deddy Dhukun dan Melly Goeslow.Mereka
ngobrol hingga pukul lima pagi
.
Setelah itu,Keke pergi ke Bogor,untuk syuting Warisan II .Seusai
syuting,kira kira pukul 23.00,Keke langsung balik ke Bandung.Tidak lama
di rumah,ia pamit untuk pergi menyaksikan show temannya di diskotik
Studio East,Bandung.Pukul 03.00 dinihari,Keke sudah terlihat di POLO
Dischotique & Pub ,di lantai 15 BRI Tower,Jl.Asia Afrika,BAndung.”
Malam itu jam satu dan jam tiga dinihari,teteh Keke masih sempat
menelepon kami.Kebetulan yang nerima Teh Mona,saya tidak tahu apa yang
mereka bicarakan,” kenang Fitri,sahabat kental Keke
.
Sebelum melanjutkan jadwal syuting di Bogor keesokan harinya,Keke
sempat menjemput Atun,ke rumah untuk ambil pakaian.Dalam perjalanan
pulang itulah,peristiwa nahas itu terjadi dan merenggut si Bintang
Kehidupan.Jenasah Keke dimandikan di rumah orangtuanya,Jl.Parakan Saat
1/37,Bandung.Dan kemudian pukul 13.30 WIB,dibawa ke Imbanagara Ciamis
untuk dimakamkan di pemakaman keluarga.
Mengenang 17 tahun Nike Ardilla
Minggu 19 Maret 1995,Bandung berduka.,Nike Ratnadilla meninggal
dunia dalam usia yang masih sangat muda,19 tahun.Mojang priangan yang
sampai akhir hidupnya berprofesi sebagai penyanyi,bintang iklan,pemain
sinetron,dan model itu,meninggal dunia dalam kecelakaan di jalan Riau
(dulu RE.Martadinata ),Bandung.Mobil Honda Civic Genio biru metalik
dengan nomor polisi D 27 AK yang dikendarainya sendiri,menabrak pagar
gerbang kantor Nata Usaha Abadi.Peristiwa tragis ini mengakhiri hidup
penyanyi yang album albumnya selalu meledak di pasaran itu
.
Diantara jerit tangis dan rasa kehilangan kedua orangtuanya,kakak
kakaknya,kerabat dan para sahabat.Banyak yang tak percaya ketika
mendengar kabar duka ini.Kenapa Nike pergi secepat itu? Kenapa harus
dengan cara seperti itu Nike pergi?Innalilahi Wainailaihi
Rojiun,sesungguhnya kita dari Allah dan kembali padaNya.Tuhan sudah
memangil Nike Ardilla untuk kembali padaNya.Hanya doa yang bisa kita
persembahkan,agar Nike mendapat tempat yang layak di sisiNya,dan
keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.
.
“…Neng sudah pergi…..” Hanya itu kalimat yang bisa keluar dari
mulut ibunya,pada setiap tamu yang datang mengucapkan ucapan
belasungkawa.Kalimat memilukan yang mengalir dari bibir sang ibu
ini,rasanya tak cukup untuk menjelaskan kesedihan yang dia rasakan.Air
mata kemudian yang banyak berbicara.Mengungkapkan rasa kehilangan akan
kepergian mendadak si putri bungsu.Bukan hanya ayah dan ibunya,kakak
kakaknya,keluarganya yang merasakan kehilangan dan kesedihan
mendalam.Hampir semua yang datang ke rumah duka tak bisa menahan
tangis.Semua terjadi begitu cepat.Gadis manis yang semasa kecilnya
bercita cita ingin menjadi pramugari,agar bisa terbang mengelilingi
dunia,kini sudah terbang….jauh….sangat jauh….”
Ny.Nining Teteskan Air Mata
Semasa hidup,Nike punya obsesi yang terpuji : Memiliki Sekolah Luar
Biasa untuk menampung anak anak cacat mental yang tak mampu.” Ceritanya
suatu hari Nike jalan jalan sama papi,terus melihat anak anak cacat
mental yang hidup mengelandang.Secara spontan Nike bilang sama
papi,bagaimana kalau kita menditikan SLB,untuk menampung mereka yang
hidupnya kurang beruntung itu,” kata Nike Ardilla,dalam wawancara
bersama Bintang Indonesia beberapa waktu lalu.Setelah dana yang dimiliki
dirasa cukup ,Nike pun mewujudkan impian terpujinya itu
.
” Kebetulan paman Nike ada yang bergerak dalam pendidikan Luar
Biasa,jadi semuanya bisa lancar.Saya bahagia sekali waktu itu.Bagaimana
pun juga,anak anak itu berhak mendapatkan pendidikan.Bahagia sekali
rasanya saya bisa berbuat sesuatu bagi mereka,” kata Nike,tentang SLB
nya yang ketika itu menampung lebih dari 40 anak cacat mental.”
Makanya,beli donk kaset Nike,selain untuk mengetahui perkembangan music
di tanah air,siapa tahu bisa membantu SLB Nike,” tambahnya
Selain menuntaskan kasus kecelakaan yang dialami almarhumah Nike
Ardilla,pihak kepolisian dan kejaksaan sebenarnya masih menangani
perkara tuduhan penganiayaan yang dilontarkan kepada sang bintang itu
dikala ia masih hidup. Namun berhubung Nike Ardilla telah tiada,maka
secara hukum segala tuntutan yang bersifat pidanya kepada dirinya,gugur
atau batal dengan sendirinya.Kapolresta Bandung Tengah Let.Kol.Pol. Ade
Rahardja maupun Kajari Bandung,menegaskan penyidikan kasus Nike Ardilla
tidak akan diteruskan ke meja hijau dan dianggap selesai. �Berhubung
Nike telah meninggal dunia,maka dengan sendirinya tuntutan hukum yang
akan dijatuhkan kepada artis ini di pengadilan otomatis gugur dengan
sendirinya,� kata sebuah sumber di kejaksaan Negeri Bandung.Nike
terdaftar sebagai tersangka sehubungan dengan kasus penagniayaan dan
obat-obat terlarang.Perkaranya kini sudah masuk PK-1. Waktu itu
penyidikan perkara itu oleh polisi dimulai tanggal 24 Desember
1994,namun pada tanggal 6 Januari 1995 berkas perkara yang sudah
diserahkan kepada kejaksaan itu dikembalikan lagi kepada pihak
kepolisian,karena masih ada kekurangan-kekurangan dan hingga sekarang
belum diserahkan lagi kepada Kejaksaan Negeri Bandung.
Demikian hingga saat ini nama baik Nike masih tetap bersih dan dianggap
tidak bersalah,ujar Himawan Keswara.SH.(Kassie Tindak Pidana Umum).
.
Belakangan Denny Sabri mengaku sudah jarang bertemu Nike.Terakhir
bertemu,” Ya waktu lebaran di rumahnya.Saat Denny Sabri datang,Nike
masih tidur karena kecapekan baru datang dari nonton konser di
Bangkok.Begitu dibangunkan,Nike minta maaf sembari mencium tangan.Itulah
yang Denny Sabri herankan.Sebelum-sebelumnya,dia nggak pernah sampai
cium tangan segala.”
Pada kesempatan itu pula,kata Denny,” Nike bilang,I have a very big problem.
Kaget juga Denny Sabri ,masalah apa nih?
Karena dia masih capek, Denny Sabri cuma berjanji akan kembali
untuk membicarakannya.” Sayang,Denny tak sempat melaksanakannya,karena
itulah pertemuan terakhir mereka.Beberapa saat setelah Nike tiada,Denny
pun teringat obrolannya dengan Nike dan Deddy Dores beberapa waktu
silam.” Mereka berdua pernah cerita sama saya,ada peramal yang
mengatakan umur Nike nggak bakal panjang.Tapi Denny Sabri bilang,jangan
mempercayai omongan tukang ramal itu,” tuturnya.
Meski begitu,” Nike sempat terpengaruh.Pernah,sewaktu di Jakarta
Denny Sabri nasihati dia agar jangan sampai terpengaruh. Denny
Sabri bilang,’Ke,jaga citra diri kamu donk’.
Eh dia menjawab,’Biarin,Nike kan sudah diramal umurnya pendek.
‘Denny Sabri sampai bilang ‘Kamu gila kalau percaya omongan itu.”
Oh Tuhan
Setulus hatiku meminta
Untuk adikku tercinta
Tuhan,kasihilah dia
Ampunilah dia
Selamat jalan adikku
Sinar kasih Tuhan menyertaimuSetelah aku mendengar beritamu
Rasanya hatiku tak percaya
Engkau telah pergi meninggalkan dunia dan kita semua
Hanya doa yang dapat aku panjatkan
Untuk adikku tercinta
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih menerima di sisi-Nya
Nike Adilla Resto and galery : Lokasi Wonomulyo, Sulawesi Barat
Makam Nike Ardilla : Lokasi Jl. Imbanegara Ciamis Jawa Barat
Musium Nike Ardilla : Lokasi Komplek Perumahan Arya Graha . Jl. Sukarno Hatta Bandung
Nike pernah akrab dengan beberapa teman pria.mulanya dengan Deny
Wardana,kerabat dekat Achmad Albar.Mereka berkenalan saat Nike mendapat
hadiah Tour ke Amrik dari BASF.Achmad Albar sengaja memperkenalkan Deny
yang kala itu kuliah di Amrik pada Nike.Niat Achmad Albar baik,ia ingin
Keke punya teman selama di sana.Ternyata persahabatan mereka berkembang
menjadi benih cinta,sayangnya percintaan mereka kandas
.
Nike lalu berjalan sendiri.Di tengah perjalanan itu,ia bertemu
Andra,putra gubernur Kalimantan Timur.Tak lama berselang,hubungan mereka
berkembang menjadi serius,hinga tersiar kabar bahwa Nike dan Andra
bertunangan.Namun lagi-lagi Nike merasa kurang cocok dengan pengusaha
muda ini
.
Cinta Nike lalu beralih ke bintang sinetron yang juga Foto model
Ari Sihasale.Bahkan kabarnya,di malam menjelang kejadian nahas itu,Nike
pergi dengan Ari.Sampai saat ini,hubungan Nike dan Ari masih
misterius,karena Ari selalu bungkam apabila ditanya tentang hubungannya
dengan Nike
.
Lalu,siapakah arjuna yang sebenarnya diimpikan Nike?
Menurut Alan Yudhi-kakaknya Nike-,Nike sempat bilang,bahwa dia sangat
mengagumi sosok Ryan Hidayat.Karena menurut Nike,Ryan adalah sangat
lelaki dan cuek,dan itu adalah type idamannya.Tapi sayang,kala itu Ryan
sudah memiliki kekasih.Hingga Akhirnya,Nike memilih memendam
perasaannya.Di sisi lain,sebenarnya Ryan Hidayat pun mengagumi Nike…
Photo bersama deddy Dores ketika mendapatkan Best selling Awards januari
1995 atas album. Biarkan CintaMu Berlalu….Deddy Dores mendapatka
penghargaan Produser Terbaik……Untuk Album itu Juga Nike Ardilla
mendapatkan penghargaan Video Klip Favorite Tahunan di acara Video Musik
Indonesia Awards. Dan Video Klip Favorite Bulanan atas lagu biarkan
cinta mu berlalu sutradara Ria Irawan…..
Pas Show Promo…di RCTI
Dengan Meriam Belina
baca juga artikel kami :
Mungkinkah masih akan ada nama dari blantika musik Indonesia yang
akan mampu menciptakan fenomena yang pernah diciptakan Nike? Hanya
waktu yang akan mampu membuktikannya. Melihat dominasi penyanyi
perempuan ditanah air yang baik musik dan penampilan yang hampir
seragam, seperti akan sulit untuk kembali menyaksikan fenomena serupa.
Dari sisi genre musik, Nike cenderung mengusung musik Pop Rock bertempo slow karya yang sangat khas dari Deddy Dores dengan lirik-lirik mengharu biru.
Nike cenderung bergaya perempuan manis yang feminim yang ekspresif,
Nike terpaksa harus meninggalkan hingar bingar musik Indonesia pada saat
mereka masih berada dipuncak popularitas mereka. Pada usia yang masih
sangat muda yaitu sembilan belas tahun, Nike meninggal dunia pada sebuah
kecelakaan jalan raya di Bandung.
Nike Ardilla meski telah tiada selama lebih dari sepuluh tahun,
tetapi namanya masih tetap berkibar di dunia hiburan tanah air.
Peringatan tanggal kematiannya dan hari Ulang Tahunnya masih tetap
mendapat liputan esklusif dari banyak media. Album-albumnya yang
kemudian diproduksi ulang masih tetap mampu terjual dengan angka yang
fantastis. Kematian tidak membuat popularitas Nike pudar, tetapi tetap
bersinar dan mungkin akan abadi.
pihak keluarga dan saksi kunci kecelakaan itu
: Sofiatun mengatakan Nike hanya meminum orange jus. Hasil visum polisi
menyebutkan tidak menemukan kadar alkohol dalam tubuh Nike. Ada
kesimpangsiuran tentang waktu kematian Nike Ardilla, menurut saksi
kejadian itu terjadi pukul 3 pagi, tapi saksi lain mengatakan bahwa
kecelakaan itu terjadi pukul 5.45 pagi, laporan resmi mengatakan bahwa
waktu kejadian adalah pukul 06.15 pagi. Nike Ardilla dimakamkan pada
sore itu juga, diantar oleh ribuan penggemarnya beserta para artis
ibukota. Kematiannya menghebohkan dunia hiburan Indonesia, ditangisi
para fans yang sampai beberapa hari setelah kematiannya masih setia
berada di kediaman Nike Ardilla.
Menurut Atun yang bersama Nike berada di mobil itu, ditengah
perjalanan pulang Nike mengendarai mobil itu dengan tidak menggunakan
sabuk pengaman. Mobil Nike berusaha menyalip mobil berwarna merah di
depannya yang berjalan sangat pelan. Namun ketika menyalip, dari arah
berlawanan muncul mobil Taft melaju kencang, Nike langsung menghindari
mobil Taft tersebut dan membanting setir terlalu ke kiri sehingga
menabrak sebuah pohon dan langsung terpental menabrak pagar beton bak
sampah di kantor Usaha Pribadi di jalan RE. Martadinata dan Nikepun
tewas seketika.
Masalahnya mobil siapa yang mengagetkan Nike ??
Nike Ardilla Interview TV3 Malaysia
|
|
|
hamba tuhan
Kematian Artis Diratapi Melebihi Ulama Sunni…
Selama sejarah entertainment Indonesia ada, hanya Nike Ardilla artis
satu-satunya yang mendapatkan penghormatan paling tinggi dimana setiap
tanggal kelahirannya dan kematiannya selalu diperingati
Boleh dikatakan hanya Nike Ardilla artis dengan pengaruh besar di
industri hiburan Indonesia bahkan Asia. Nama Nike Ardilla mungkin bisa
disejajarkan dengan Bruce Lee
.
Tokoh Sunni Yang Terlahir Di Kebudayaan Pop Zaman Soeharto Yang Tidak berhukum Dengan Hukum Allah SWT
Adalah seorang
George Quinn,
Dekan dari Fakultas Studi Asia di Universitas National Australia. Quinn
melakukan penelitian tentang kebiasaan orang Jawa yang melakukan
ziarah. Dan penghormatan biasanya dilakukan masyarakat Jawa kepada para
orang suci muslim seperti Wali Songo. Dan melihat penghormatan dan
banyak bukti-bukti, hanya Nike Ardilla tokoh yang lahir di kebudayaan
pop yang memiliki atau mempunyai penghormatan setara dengan para Wali
Songo tersebut yang lahir di kebudayaan Gamelan. Setiap tahun bahkan
sampai 15 tahun wafatnya Nike Ardilla.
Ribuan bahkan jutaan orang telah melakukan ziarah baik itu
sehari-hari atau setiap tanggal kematiannya dan tanggal kelahirannya
Nike Ardilla. Maka dengan hal tersebut dapatlah di sebutkan kalau hanya
Nike Ardilla yang menjadi bukti kegemilangan budaya pop. Dimana semenjak
awal kariernya gambar Nike menghiasi ruang publik, baik itu kafe, bus,
tv, sekolah, dll. Bahkan setelah kematiannya pun nama Nike Ardilla masih
mengisi ruang-ruang publik buktinya, tempat-tempat suci didirikan
seolah-olah mentasbihkan kalau Nike Ardilla adalah pahlawan dan tokoh
baru di zaman ini, Nike Ardilla resto and Gallery dibangun untuk
mengenang tokoh paling bersinar abad ini di Sulawesi Barat dan Sulawesi
Selatan. Bagaikan musium, makamnya selalu ramai dikunjungi semua
kalangan. Tidak salah lah kalau George Quinn mentasbihkan Nike Ardilla
setara dengan Para wali. 15 tahun kematiannya masih mampu mengisi
ruang-ruang publik hingga saat ini
Pengaruh
Tak lama setelah kematianya nama Nike Ardilla justru menjulang. Publik masih terus membicarakan Nike Ardilla. Majalah
Asia Week menafsirkan Nike dalam sebuah kalimat satir
“In Dead She Soared” atau “Dalam Kematian Dia Bersinar”. Setiap tahunnya ribuan penggemar yang tergabung dalam
Nike Ardilla Fansclub
melakukan ritual khusus pada tanggal 19 Maret dan 27 Desember yaitu
berziarah ke makam dan mengadakan acara mengenang Nike seperti
memutarkan film-film Nike dan menyanyikan lagu-lagu Nike di Bandung,
tempat kelahiran dan tempat berpulangnya Nike. Sebuah
museum juga didirikan di Jalan Soekarno-Hatta,
Bandung.
Semua barang-barang Nike tersimpan disana, seperti pakaian yang
dikenakannya saat kejadian dan replika kamar Nike Ardilla. Selain itu,
hampir semua
album
rekaman lagu-lagu Nike berhasil memperoleh penghargaan, terutama dari
segi penjualan. Dalam rentang waktu yang relatif pendek, dia berhasil
mengembangkan demikian jauh popularitas dan fanatisme penggemarnya
bahkan melampaui apa yang diperoleh penyanyi terkenal yang sudah
berkiprah puluhan tahun di dunianya.
=================================
SURAT YANG DiTULiS NikE :
“Ya Allah, Nike mau minta tolong mudah-mudahan Nike sukses dalam
karier dan kehidupan Nike.Nike tahu,Nike banyak dosa.Semoga Allah maafin
Nike.Nike sekarang udah punya cowok baru.Mudah-mudahan Nike ada di
dekat Allah dan Allah ada di dekat Nike dan keluarga Nike.Amien. Kalau
ada orang yang mau jahat pada Nike,tolong dong lindungin Nike.Nike takut
banget. Sumpah,Nike sekarang sedang tidak punya uang.Berilah Nike
pekerjaan dan rezeki yang banyak�yach�yach? Gimana si doi lagi marah ama
gue ya nggak?…………”
.
Itulah sebagian catatan curahan hati Nike Ardilla yang ia tuliskan
diatas selembar kertas. Isinya rata-rata berupa pengaduan dari berbagai
masalah yang dihadapinya.Dari soal kehilangan cincin,sampai soal cinta.
.
Cerita Nining sang ibu, tak ada firasat buruk sebelum anaknya
meninggal. Cuma sehari sebelum meninggal, anaknya itu sempat meminta
maaf padanya ketika hendak bepergian. Neng (panggilan akrab Nike) sempat
meminta maaf pada saya. Dia minta maaf karena selama ini bohong sama
saya. Misalnya, bilang mau syuting, padahal main. Bilang mau pemotretan,
padahal jalan-jalan. Sang ibu waktu itu sempat menimpali. Bagaimana mau
masuk surga, kalau Neng banyak dosa sama mamih? Kala itu dia sempat
pula bilang tak akan keluar malam lagi. Dia bilang, ini acara keluar
malamnya yang terakhir, gumam Nining
.
Dari sejumlah info yang kami kumpulkan, kami tarik kesimpulan bahwa menjelang kematiannya :
- Menjelang kematiannya, Nike Ardilla berada dalam keadaan ketakutan karena ada orang yang mau berbuat jahat padanya
- Nike Ardilla menyadari dirinya
semasa hidup banyak dosa, walaupun demikian Nike berharap bisa dekat
dengan Allah sehingga Allah mau memberi perlindungan padanya dan
memaafkan dosa dosanya
Malam minggu di Bandung .
Nike pukul 23.00 pamit pada mereka berdua. Sang ayah yang sudah biasa
melihat Nike keluar malam, tak pernah keberatan lagi. “Ya biasa, anak
muda” ujarnya lirih. Hanya sejak beberapa bulan lalu, Nike sering
meminta maaf atas segala kesalahannya. “Nike minta maaf, karena saya ada
salah” ucap Nike, seperti ditirukan ayahnya. Kedua orang tuanya pun
bingung., karena tidak merasa putri bungsunya itu berbuat salah pada
mereka.
Petugas dari Polres Bandung Tengah, sertu sudarta, yang menangani
kecelakaan nike ardila, mengatakan tidak menemukan obat terlarang atau
minuman keras di mobil yang dikendarai Nike.
Polisi tanggap terhadap berbagai suara di masyarakat tentang
kecelakaan tersebut. Kapolwitabes Bandung, Kolonel Pol. Drs. Didi
Widayadi mengatakan agar orang tidak menduga macam-macam atas kematian
penyanyi Nike Ardila. Berdasar penyelidikan polisi, kematian artis
tersebut disebabkan kecelakaan tunggal artinya, kematian Nike karena
kecelakaan diri sendiri yang menyebabkan kematian orang itu.
“Sederhananya, Nike menabrak kemudian meninggal,” kata Didi Widayadi,
kepada wartawan di sela-sela acara peringatan hari ulang tahun sekolah
Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri di Lembang Bandung, Senin (20/3).
“Dalam tas Nike hanya ditemukan sejumlah kosmetik dan pembalut wanita,” ujar Sertu Sudarta.
Selasa 21 Maret lalu, sebenarnya Nike shooting video klip versi lain
lagu Sandiwara Cinta dengan Broadcast Design Indonesia. Album terbarunya
itu yang masih dibawah garapan si tangan dingin Deddy Dores baru
beredar. Malah Rabu besoknya, ia (Nike) semula akan menuju Malaysia
untuk menerima penghargaan untuk albumnya yang laris disana.
Mampir sebentar mengantar Ari & Eddy ke penginapan mereka di
Hotel Jayakarta. Nike dan Atun lalu ke rumah makan Kintamani di Jl.
Lombok dan pulang menjelang pagi. Karena letak rumah makan Kintamani
dengan tempat kejadian tak jauh, jelas bahwa Nike sudah tancap gas sejak
berangkat.
Menyusuri JL. Riau (kini Jl. RE. Martadinata) berkecepatan sekitar
100 km/jam dipagi hari sekitar pukul 06.00, mobil biru metalik Nike
bernomor polisi D – 27 – AK oleng, lalu menabrak pagar dan bak sampah
sebuah rumah. Nike yang tak memakai sabuk pengaman, pecah seketika
kepalanya dengan kedua tangannya ke atas seolah ingin menutup wajahnya
dari pecahan kaca. Dengan darah terus bercucuran dari kepala dan
telinganya. Nike tewas saat itu juga!
Di tas Nike yang malam itu memakai t-shirt merah, celana jins biru
dan sepatu kets merah, ditemukan agenda pribadi, hp, kosmetik dan topi.
Hari kematian…
Setelah divisum luar di RS. Hasan Sadikin dan disemayamkan di rumah
duka Jl. Parakan Saat No.37 Minggu siang lalu (19/03) Nike dikebumikan
di Desa Imbanegara, Kabupaten Ciamis, 180 km timur Bandung.
Kusnadi Ayah Nike Ardilla saat itu berusah melayani setiap
tamunya yang hendak memberikan belasungkawa atas meninggalnya nike. Kata
Kusnadi, rencananya Nike Ardilla akan masuk pondok pesantren di
Tasikmalaya, tanggal 20 maret 1995. Namun sebelum niat itu terlaksana,
Nike sudah dipanggil Tuhan.
Ada desas-desus yang meyakini kematian tak wajarnya merupakan buah
dari pembunuhan yang direkayasa. Konon, sebelum mobil berpelat D 27 AK
menabrak pagar beton bak sampah, ada sebuah mobil yang berjalan sangat
pelan di depannya. Ketika hendak menyalip, mendadak muncul mobil Taft
dari arah berlawanan. Kasus ini akhirnya kembali dikait-kaitkan dengan
pembunuhan terrencana yang melibatkan tokoh-tokoh penting di
belakangnya. Kisah sabotase juga dicuatkan oleh kondisi ban mobil Nike
yang lebih kecil dari ukuran standar. Hal ini diduga telah di-setting
oleh pihak tertentu.
Waktu meninggalnya pun simpang siur. Ada yang menganggap, Nike
mengalami kecelakaan pukul 3 dini hari. Namun ada pula yang menyebutkan
Nike mengalami tabrakan menjelang pukul 6 pagi. Beberapa saksi mata
menyebutkan, Nike meninggal di tempat kejadian perkara. Namun, banyak
pula yang mengklaim kematian itu terjadi setelah Nike yang mengalami
luka di kepala dan dada berhasil mendapat pertolongan di rumah sakit.
Kesimpangsiuran kematian Nike membuat kontroversi semakin runcing.
Media-media menurunkan beritanya sebagai headline. Asia Week sampai
menyebutnya ‘In Dead She Soared’. Beberapa tabloid mencapai tiras
tertinggi setelah mengulas tragisnya sang bintang yang mati muda.
Gilanya, mobil yang ditumpangi saat kecelakaan pun dilelang dan ditebus
seorang penggemar dengan angka 100 juta. Sebuah nominal yang amat tinggi
pada zamannya. Dan, yang membuat nama Nike benar-benar layak dianggap
sebagai bintang, lahirlah Nika Ardila fans club yang setia menziarahi
makamnya tepat saat ulang tahun dan hari kematian. Bahkan, 19 Maret 2010
lalu, pada peringatan 16 tahun kematian penyanyi Mama Aku Ingin Pulang
ini, penggemar yang datang dari luar negeri pun masih rela mendoakan dan
menyambangi rumah abadinya.
Ya, meski mati muda, Nike masih berjaya. Sepanjang kariernya yang
singkat, ia telah membukuka total menjualan album lebih dari 25 juta
keping. Video klip Sandiwara Cinta merupakan videoklip terakhir yang
dibintanginya. Oleh Rizal Mantovani, sang sutradara, klip yang digarap
10 hari sebelum kematiannya, dijadikan video dukumenter.
Yang menarik..Nike selalu mengadu kepada Tuhan. Dari situ bisa
diketahui, si Neng sebetulnya ingin selalu berada dekat dengan Tuhan.Ini
sejalan dengan ucapan Ny.Nining,ibunda Nike, “ Si Neng itu taat
sembahyang”
Ketika di wawancarai di bilik penginapannya di Malaysia di penghujung
1994, Nike ardilla belum puas atas semua kesuksesannya. Dia berhasrat
mendirikan sebuah sekolah agama (pesantren Nur Ardilla) selain juga
mengikuti les Bahasa Inggris dan Jepang. Pada ketika itu Nike baru 3
bulan mengikuti kursus Publick Relation, yg diharap dpt menjadi aset
mewujudkan kedekatannya dgn penggemar. Dia juga berandai-andai ingin
menjadi menteri meski ia tergolong artis mewah. “Saya ingin menjadi
menteri yg ada kaitannya dgn masyarakat. Tidak salahkan artis punya
cita-cita begitu kerana ia katakan terbanglah jika kita tidak sampai ke
bulan paling tidak kita akan terjatuh diantara bintang-bintang,
pertahankan ” katanya.
Dlm kesibukannya sbg artis sebisa mungkin dia mahu menjaga sholat
lima waktu. Ketika promosi peluncuran album Duri terlindung, seharusnya
bermula jam 3 petang tapi dilewatkan ke jam 3.30 kerana Nike mau Sholat
Djuhur dulu. Ini disebabkan pesawat yg ditumpangi Nike dari Singapura
terlambat tiba. Suatu ketika setelah selesai memberikan sepatah kata,
Nike bertanya pada penulis dimana letaknya Surau. Ketakwaannya itu jelas
kerana sehelai sejadah yg senantiasa dibawanya.
Hidup dan mati seseorang pada kuasa Allah, semua yang hidup pasti
akan kembali kpd sang penciptanya,di balik kejadian dan di balik musibah
itu ada hikmah yang mendalam,mungkin saja Alloh itu sayang kepada Almh
Nike dan pada saat kejadiaan yang yang merengut nyawanya itu sudah
takdir dari Allah, Almh Nike sedang mencari rizki untuk keluarganya
walaupun melalui jalan YANG HARAM yaitu menjadi artis mendedah aurat,
namun Tuhan bekendak lain di tahun 1995 Almh harus pergi untuk selamnya,
mestinya kita mendoakan beliau dengan ikhlas dan memaafkan segala
kesalahannya,justru fitnah itu sangat kejam dari pada pembunuhan
Majalah Forum Keadilan pernah mewawancarai Nike beberapa bulan
sebelum peristiwa tragis itu terjadi. Nike ditemui disela-sela syuting
sinetron Trauma Marisa di Bilangan Utan Kayu, Jakarta Timur.
Waktu itu wajah Nike nampak pucat dan suaranya serak. Katanya ia sedang flu dan sariawan.
Sri Raharti dari majalah Forum dalam awal pertanyaannya adalah sekitar hobby Keke ke diskotik.
Nike menjawab bahwa orang-orang yang mengatakannya itu adalah sirik
saja. “Mentang-mentang Keke artis, terus Keke gak boleh main ke disko?
Gue kan masih muda,” kilahnya
.
Nike menolak tuduhan kalau ia pergi ke disko hampir tiap malam. Paling
kalau lagi suntuk, stress sehabis syuting, ia main ke diskotik. “Buat
ngilangin stress dan ketemu teman. Pokoknya cari suasana lain, Gue nggak
munafik,” kata Nike.
Keke menjelaskan tentang suaranya nggak bagus lagi,gara-gara banyak
merokok dan suka teler. Waktu ia manggung di Surabaya, dimana ia lagi
batuk, jadi suaranya serak
.
Tadinya ia mau menunda konser itu, tapi sudah kepalang dijual karcisnya,
jadi terpaksa keke nyanyi. Memang suaranya nggak bagus, tapi bukan
karena teler. “Enak saja orang bicara. Kalau Nike suka merokok, lantas
dianggap melanggar hukum. Artis lain juga suka minum, merokok, kok nggak
diomongin?”tangkisnya.
Hanya Tuhan Yang Tahu
Soal tidak pernah menjelaskan hal ini, Nike menganggap tidak perlu.
Biarin orang bicara. “Yang tahu bagus jeleknya Keke, Cuma Tuhan. Soal
orang-orang ngomongin yang nggak-nggak, emangnya Keke pikirin?”katanya.
Nike merasa tidak terganggu dengan omongan itu, apalagi dengan karirnya.
Buktinya tawaran sinetron tetap banyak. Dalam sinetron, Keke selalu
mendapatkan peran sebagai orang yang baik. “Kali tampang gue tanpa
dosa,” komentarnya terkekeh-kekeh.
Gaya Nike yang dianggap Vulgar
Menyinggung tentang gaya Keke di majalah Utusan Radio dan TV Malaysia
(URTV) dianggap terlalu vulgar, Nike berkomentar, bahwa ia nggak begitu
mengerti tentang tuduhan itu. Menurut Nike baju yang dipakai itu
biasa-biasa saja. Nike pakai celana pendek. Biasanya juga kalau lagi
show, Nike suka pakai kostum semacam itu. “Masa gara-gara pakai baju
itu,saya terus dibilang Bom-Sex, ih.amit-amit!.”
Adapun banyak pose Keke yang nada berani di beberapa majalah,ia balik
bertanya. “Memangnya nggak boleh? Namanya juga anak muda. Keke kan
model, jadi harus professional. Kalau kita punya badan bagus kan wajar
ingin menampilkannya sama orang lain. Kayak Marilyn Moenroe gitu,
ha…ha…ha …,” katanya terbahak.
Keke memang suka banget dengan Marilyn Moenroe, bintang terkenal
Hollywood yang tewas menenggak pil tidur berlebihan, ketika ia dalam
puncak ketenarannya.
Dia menjadi idola Keke, sampai poster-posternya menyolok menghiasi kamar
tidur Keke. Nike tidak pusing atas keberatan dari orang-orang karena
pose-posenya tubuhnya yang dianggap menyolok . Malahan katanya, itu
lebih bagus, sebab sudah lama ia tidak diomongin orang.
Pokoknya,ia katanya sudah bekerja keras dan bagus,juga nggak
merugikan orang lain. Hasil yang didapat Nike dari karya-karyanya itu,
ia belikan tanah dan mobil, ada juga tabungan. Yang menangani manajemen
kegiatannya adalah ayahnya sendiri. Maunya Nike mencari manajer yang
seperti di luar negeri. Tapi di Indonesia, nggak ada manajer kayak gitu
katanya. “Kita yang kerja keras, mereka malah nyomotin hasilnya.”
Kalau karya-karya Nike sudah tidak laku lagi,berarti ia tidak popular lagi.Bila sudah demikian maka Nike akan kawin saja.
Sebenarnya Keke ingin sekolah lagi. “Maunya ngambil jurusan hukum,
tapi katanya susah. Malah ada temen Keke yang saking kesalnya ngapalin
buku, terus buku itu dibakar,hahahahhaha.”
Mestinya kita menggenang kebaikkannya juga jiwa sosial yang sangat
tinggi karena baiknya juga ketulusannya Almh di panggil Allah karena
Allah sayang kepadanya.
biarkan nike beristirahat dengan tenang. cukuplah kita mengenang akan
semua kebaikannya dan berdo’a untukny semoga Allah memberi tempat
terbaik di sisiNya. amin…!!!
Selamat jalan teman…damai selalu bersamamu.
.
ATUN KAWAN AKRAB NIKE ARDILA
Atun sebagai puteri bungsu (ketujuh) dari Suranto (54) dan Letda I
Pol. Marsinem (52) adalah berangkat dari keluarga sederhana dan badannya
subur. Selintas mirip Atun-nya sinetron Si Doel Anak sekolahan. Bukan
saja badannya kayak cowok, namun suaranya berat seperti cowok.
Tempat tinggal Atun tak jauh dari Nike.. la hidup numpang di rumah
kakaknya di Flat Sarijadi elok D lantai 2 No. 92, Bandung.Nike sering
main di rumahnya Atun. Atun dan Nike memang seakan tak bisa dipisahkan.
Sehingga wajar saja kalau banyak kenangan yang tentu sulit dilupakan
Atun.
Kalau Nike pulang dari luar negeri, ia selalu membawa oleh-oleh buat Atun, seperti: parfum, pakaian, sepatu atau jam tangan.
Semua pemberian Nike itu masih disimpan baik, sebagai bukti kesetiaan
persahabatan mereka. Semua hadiah itu tak pernah diminta Atun, Nike
sendiri yang dengan ikhlas memberinya. Sejak jadi sekretaris pribadi
Nike, pendapatan Atun cukup lumayan, meskipun ia tidak digaji tetap.
“Waktu lebaran Atun diberikan uang sebesar Rp.600.000,” ungkap Atun.
Atun baru tahu kalau Nike telah meninggal dunia, dua hari setelah
peristiwa itu terjadi. Yang memberitahu justru fans Nike, bukan dari
keluarganya atau keluarga Nike. Mereka berusaha untuk menyimpan rahasia
itu sampai Atun sehat benar. Mendengar berita ia kaget dan seakan tidak
percaya. Lalu ia menangis.
ATUN: “UNTUNG SAYA TIDAK KEHILANGAN IDENTITAS”
Sosok Sofiatun Wahyuni atau Atun,yang beberapa tahun lalu (
Thn.1995-an),selalu
diuber uber wartawan.Atun jadi terasa “mahal” kala itu,karena ialah
orang terakhir bersama Nike,sebelum Honda Genio D 27 Ak yang mereka
tumpangi menamatkan hidup Nike.Waktu itu Atun yang jadi asisten pribadi
almarhumah.
“Banyak wartawan yang cuman mengarang
cerita bohong demi kenaikan oplah
.Bahkan foto orang lain pun dipasang di cover
dan dinyatakan diri saya.Yang benar saja,” kenang Atun sinis.
Dimana Atun sekarang dan jadi apa setelah Nike “sang patron” sudah tak ada?
Gadis asal Yogyakarta bertubuh gemuk ini,memang masih tinggal di
Bandung.Tapi hidupnya banyak berubah sejak 19 Maret 1995.” Saya sekarang
belajar fotografi di jalan Riau,”Atun memberi tahu.Jelas sudah tak ada
wartawan yang mencerewetinya dan tak ada lagi fotonya di media cetak.
Sepertinya Atun punya “harga” ketika berita mengenai Nike masih laku
dijual,dan tidak diperdulikan ketika ada berita lain yang lebih hangat.
Menyesalkah Atun? ” Menyesal sih tidak,”jawab Atun dengan suara yang
berat.Atun hanya mengherankan ketidak etisan banyak orang. “Sekarang
saya tidak mengharap dianggap penting,cuma mengapa dulu mereka tega
betul memburu saya tanpa memikirkan perasaan saya?” Atun mencoba
menguraikan isi hatinya.Padahal dulu,Atun mengalami guncangan hebat.
Pertama,ia mengalami luka fisik dan baru selesai dirawat di RS.Santo
Yusuf.Kedua,Atun masih belum percaya sahabatnya sudah meninggal dengan
cara yang demikian tragis.Dalam kondisi selemah itu,Atun dikejar dan
kemudian,karena banyak yang tak dapat menemuinya,Atun terpaksa harus
membaca berita miring mengenai Nike yang dikaitkan dengan dirinya.
Meski banyak yang hingga kini tak berkenan dihatinya sehubungan
dengan cara orang orang menghadapi kematian Nike,Atun Cuma bisa pasrah.
“Untung saya tidak sampai kehilangan identitas,meski nama saya selalu
diidentikan dengan nama Nike.Waktu itu seolah saya ada karena
Nike.Padahal saya kan saya,punya kelebihan dan kekurangannya sendiri,”
urai Atun.
Diluar keinginan dan tekadnya untuk mandiri sebagai Atun yang bukan
sekedar orang terakhir di samping Nike,Atun mengakui peran besar Nike
dalam dirinya.
“Susah membayangkan bagaimana Nike artis yang cantik
dan laris,mau berteman dengan saya
yang bukan dari golongannya.
Itulah kelebihan Nike:baik hati.
Apa sih yang ngak dia kasih ke saya dan teman teman,
meski kita nggak pernah minta?” tutur Atun.
Sekian lama bersahabat,baik Atun dan Nike tahu betul perangai masing masing.
Menurut Alan sang Abang kandung Nike, semasa hidup Nike tergolong
tipe orang dewasa. Padahal umurnya di bawah saya. Malah bisa dibilang
dia itu lebih dewasa dari saya. Mungkin ini karena dia bergaul dengan
banyak orang. Nike juga sering mengajarkan saya bersosialisasi. Baru
setelah dia meninggal, saya menyadari ilmu yang diajarkan itu ternyata
sangat berguna, papar Alan. Di mata sang ibunda
, Nike tergolong
anak yang sangat manja. Maklumlah ia anak bungsu dan satu-satunya anak
perempuan. Saking manjanya, walau sudah cukup dewasa, Nike tidur bersama
kedua orangtuanya. Nike juga tipikal gadis pemurah. Kepada siapapun ia sering memberi. Apalagi pada orangtuanya
.
Kematian
Pada tanggal 19 Maret 1995, kurang lebih pukul 06.15 pagi Nike
Ardilla tewas dalam sebuah kecelakaan tunggal. Mobil Honda Civic
berwarna biru metalik plat D 27 AK menabrak pagar beton bak sampah di
jalan RE. Martadinata. Diperkirakan Nike tewas seketika, tetapi saksi
yang berada disekitar lokasi kecelakan menuturkan Nike belum meninggal
saat kejadian, baru dalam perjalanan ke rumah sakit Nike meninggal. Nike
mengalami luka parah di kepala dan memar-memar di dadanya.
Nike yang saat itu bersama manajernya, Sofiatun, baru saja kembali
dari diskotik Polo. Isu-isu negatif seputar kematiannya berkembang
diantaranya menyebutkan bahwa Nike mengendarai mnbil dengan keadaan
mabuk, tapi kemudian kabar itu dibantah keras oleh pihak keluarga dan
saksi kunci kecelakaan itu. Sofiatun mengatakan Nike hanya meminum
orange jus.
Hasil visum polisi menyebutkan tidak menemukan kadar alkohol dalam
tubuh Nike. Laporan resmi mengatakan bahwa waktu kejadian adalah pukul
06.15 pagi. Nike Ardilla dimakamkan pada sore itu juga, diantar oleh
ribuan penggemarnya beserta para artis ibukota. Kematiannya menghebohkan
dunia hiburan Indonesia, ditangisi para fans yang sampai beberapa hari
setelah kematiannya masih setia berada di kediaman Nike Ardilla.
Sabtu, 04 Juli 2009
SELESAIKAH KASUS BINTANG?
Selain menuntaskan kasus kecelakaan yang dialami almarhumah Nike
Ardilla,pihak kepolisian dan kejaksaan sebenarnya masih menangani
perkara tuduhan penganiayaan yang dilontarkan kepada sang bintang itu
dikala ia masih hidup. Namun berhubung Nike Ardilla telah tiada,maka
secara hukum segala tuntutan yang bersifat pidanya kepada dirinya,gugur
atau batal dengan sendirinya.
Kapolresta Bandung Tengah Let.Kol.Pol. Ade Rahardja maupun Kajari
Bandung,menegaskan penyidikan kasus Nike Ardilla tidak akan diteruskan
ke meja hijau dan dianggap selesai. �Berhubung Nike telah meninggal
dunia,maka dengan sendirinya tuntutan hukum yang akan dijatuhkan kepada
artis ini di pengadilan otomatis gugur dengan sendirinya,� kata sebuah
sumber di kejaksaan Negeri Bandung.
Nike terdaftar sebagai tersangka sehubungan dengan kasus penagniayaan
dan obat-obat terlarang.Perkaranya kini sudah masuk PK-1. Waktu itt
penyidikan perkara itu oleh polisi dimulai tanggal 24 Desember
1994,namun pada tanggal 6 Januari 1995 berkas perkara yang sudah
diserahkan kepada kejaksaan itu dikembalikan lagi kepada pihak
kepolisian,karena masih ada kekurangan-kekurangan dan hingga sekarang
belum diserahkan lagi kepada Kejaksaan Negeri Bandung
.
Demikian hingga saat ini nama baik Nike masih tetap bersih dan dianggap
tidak bersalah,ujar Himawan Keswara.SH.(Kassie Tindak Pidana Umum).
Nike Ardilla tentang kasusnya
Kasus penganiayaan yang dituduhkan kepada almarhumah Nike Ardilla
itu,sebenarnya muncul menurut Nike (ketika ia masih hidup) sudah
selesai. Ia kaget ketika tiba-tiba koran-koran di Bandung dan Jakarta
memuat berita bahwa berkas perkara itu katanya sudah dilimpahkan dari
Polda Jawa Barat ke Kejaksaan Negeri Bandung,tutur Nike kepada Tabloid
Nova tanggal 28/11/1994 beberapa tahun yang lalu
�Saya kaget sekali sewaktu diberitahu kakak saya.Begitu pula waktu
saya membaca berita di koran Jakarta,� tutur Nike. Dikatakan Nike,ia
sendiri sudah nyaris melupakan kejadian itu.�Peristiwanya kan sudah lama
terjadi,dan waktu itu juga masalahnya sudah selesai kok,� cetusnya
setengah tak percaya.
Kendati demikian, penyanyi dan bintang sinetron terkenal ini tak
keberatan menceritakan kembali peristiwa itu. �Kejadian memang betul
bulan April tahun 1994 yang lalu,ketika saya sedang jalan-jalan ke
Singapura,�katanya. Saat itulah lanjut Nike,�Saya dengar kabar dari
kawan-kawan saya,kartu ATM saya diambil Dewi.� Dewi ini menurut Nike
adalah kawan dekatnya. �Kampusnya dekat rumah saya di Bandung.Jadi,ia
sering mampir ke rumah.� Setelah itu Nike dapat kabar lagi kartunya
sudah diambil balik sama Atun yang juga teman baik Nike.�Si Atun
mengambilnya dari dompet Dewi,waktu dewi sedang mandi,�tuturnya.
Begitu Nike pulang ke Bandung dia pun menanyakan kebenaran cerita itu
kepada Dewi,yang kebetulan sedang main ke rumah Nike. �Tapi dia nggak
ngaku,padahal menurut Atun,kartu itu diambil dari dompetnya
Dewi.Sebenarnya,saya sendiri juga nggak tahu,apa maksud Dewi mengambil
kartu itu.Toh dia pun nggak bisa menggunakannya,� ujar Nike yang mengaku
tak begitu mempermasalahkannya lagi
Saling tampar
Soal kartu masih belum kelar.Karena ternyata ada satu lagi kawan
Nike,namanya Cika,yang kabarnya merasa kartunya diambil Dewi.Kebetulan
berbarengan dengan kepulangan Nike.Cika meneleponnya.
�Dia bertanya apakah Dewi ada di rumah saya.Kayaknya sih Cika lagi kesal
sama Dewi,dan ngomel nggak karuan.Jadi,saya suruh aja dia ngomong
sendiri sama Dewi.� Tak lama kemudian,Dewi ditemani Atun dan Nike pergi
ke rumah Cika.Dari situ,mereka bersama ke rumah Ria,yang juga teman
Nike. Ternyata,di rumah Ria ini,Cika dan Dewi malah ribut. �Entah apa
masalahnya,saya nggak tahu persis,� kata
Nike.Mungkin,dugaannya,�termasuk juga soal kartu Cika yang diambil
Dewi.�
Semula,Nike mengaku tak begitu ambil pusing. �Tapi lama-lama saya kok
juga disangkut-sangkutin dalam pertengkaran itu.Dari situlah,saya jadi
yakin,dibelakang saya Dewi sering menjelek-jelekkan nama saya,�papar
Nike.
Diakui sebelumnya ia memang sudah sering mendengar omongan,Dewi
sering menjelekan dirinya.Keributan Dewi-Cika,kata Nike ternyata makin
seru.saking ramainya,�mereka berdua sampai saling tampar.� Melihat
itu,Nike ikut kesal.Begitu emosinya,Nike spontan menegur Dewi,�Kamu ini
gimana sih?Mau nggak kamu saya gampar?� Tak diduga-duga lanjut
Nike,�Dewi langsung menjawab,digampar saja!� Makin panaslah Nike,tanpa
sadar tangannya melayang ke pipi Dewi.�Tapi itu nggak keras.Namanya juga
sama teman.Nggak ada bekasnya,kok.Lagi pula,saya kan sudah minta
izin,kenapa dia ngasih?�
Pengaduan sudah dicabut
Sepulang dari rumah ria,Nike menganggapnya sudah kelar.Menurutnya semua
itu hanya ribut-ribut anatara teman sepermainan. �Eh,tahu-tahu saya
dipanggil polisi.Disana,saya pun terangin kejadian sebenarnya.Polisi
malah Cuma tertawa,� tutur Nike.
Sepulang dari polisi,Nike pun menemui Dewi.�Saya tanya,kenapa bisa
begitu? Ternyata kata Dewi,pengaduannya sudah dicabut.Yah sudah,kami pun
baikan lagi.Malah,setelah itu,kami sudah jalan bareng lagi.Kami pun
menganggap masalahnya sudah selesai.�
Karena itulah,lanjut Nike�.Nike kaget bukan kepalang ketika
mengetahui kasus itu masih terus berlanjut.�Rencananya sih,saya mau
pulang ke bandung untuk mencari tahu,apa yang sebenarnya terjadi.Lagi
pula,yang ribut pertama,kan bukan saya,tapi si Dewi dan Cika.Kok malah
saya yang kena?Yah mungkin karena saya artis,jadi masalahnya kelihatan
besar.�
Ketika ditanya bagaimana seandainya kasus ini berlanjut sampai ke
pengadilan.Nike mengatakan,belum berfikir sejauh itu.� Nggak
kebayang,saya musti berbuat apa.Tapi saya yakin kok,saya sama sekali
nggak bersalah.Bukankah saya sudah minta izin sebelumnya?�tandas Nike
sekali lagi
.
Kematian
Pada tanggal 19 Maret 1995, kurang lebih pukul 06.15 pagi Nike
Ardilla tewas dalam sebuah kecelakaan tunggal. Mobil Honda Civic
berwarna biru metalik plat D 27 AK menabrak pagar beton bak sampah di
jalan RE. Martadinata. Diperkirakan Nike tewas seketika, tetapi saksi
yang berada disekitar lokasi kecelakan menuturkan Nike belum meninggal
saat kejadian, baru dalam perjalanan ke rumah sakit Nike meninggal. Nike
mengalami luka parah di kepala dan memar-memar di dadanya.
Nike yang saat itu bersama manajernya, Sofiatun, baru saja kembali
dari diskotik Polo. Isu-isu negatif seputar kematiannya berkembang
diantaranya menyebutkan bahwa Nike mengendarai mobil dengan keadaan
mabuk, tapi kemudian kabar itu dibantah keras oleh pihak keluarga dan
saksi kunci kecelakaan itu. Sofiatun mengatakan Nike hanya meminum
orange jus.
Hasil visum polisi menyebutkan tidak menemukan kadar alkohol dalam
tubuh Nike. Ada kesimpangsiuran tentang waktu kematian Nike Ardilla,
menurut saksi kejadian itu terjadi pukul 3 pagi, tapi saksi lain
mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi pukul 5.45 pagi, laporan resmi
mengatakan bahwa waktu kejadian adalah pukul 06.15 pagi. Nike Ardilla
dimakamkan pada sore itu juga, diantar oleh ribuan penggemarnya beserta
para artis ibukota. Kematiannya menghebohkan dunia hiburan Indonesia,
ditangisi para fans yang sampai beberapa hari setelah kematiannya masih
setia berada di kediaman Nike Ardilla.
Menurut Atun yang bersama Nike berada di mobil itu, dalam perjalanan
pulang Nike mengendarai mobil itu dengan tidak menggunakan sabuk
pengaman. Mobil Nike berusaha menyalip mobil berwarna merah di depannya
yang berjalan sangat pelan. Namun ketika menyalip, dari arah berlawanan
muncul mobil Taft melaju kencang, Nike langsung menghindari mobil Taft
tersebut dan membanting setir terlalu ke kiri sehingga menabrak sebuah
pohon dan langsung terpental menabrak pagar beton bak sampah di kantor
Usaha Pribadi di jalan RE. Martadinata, dan Nike menghembuskan nafasnya
yang terakhir.
Yg pasti, almarhumah jelas tidak mabuk karena kalau kita menyetir
nonstop dari Jakarta menuju Bandung lewat Bogor – Puncak – Cianjur
(belum ada jln Tol Cipularang) dan lelah karena pulang kerja, ditambah
di Bandung harus menemui teman2, maka kelelahan akan menimpa siapa saja
meski seorg laki2, apalagi seorg perempuan. Semoga amal ibadah
almarhumah Nike Ardilla diterima ALLAH SWT dan segala kesalahannya
diampuni ALLAH SWT, amien.
Kalau versi desas-desus,tak pelak lagi mulut-mulut usil pun segera
melayangkan tudingan adanya keterlibatan Cucu Soeharto.Cuma karena waktu
itu Soeharto sangat kuat,maka pers pun tidak berani berspekulasi.
Anehnya sejumlah artis yang pernah menggunjingkannya pun ,semuanya ikut
tutup mulut. Lalu apa tanggapan Ibunda Nike ketika Enno Sigit sering
disebut-sebut sebagai faktor penyebab kematian Nike? �Iya banyak yang
bilang begitu,tapi itu mungkin sudah taqdir saja.Sudah takdir Nike
begini.Mungkin Ibu terlalu sayang sama dia ya.Mungkin sama Tuhan diambil
dari saya.Sekarang mau gimana,sudah takdir kan?� ujarnya dengan nada
rendah dan menangis sesenggukan
NIKE TEWAS SETELAH dituduh REBUT PACAR ENNO SIGIT ??
Cucu Soeharto,Enno Sigit,pernah memergoki kekasihnya,Tommy
Nasution berkencan dengan Nike Ardilla.Esoknya beredar kisah kalau Enno
menodongkan pistol ke muka Nike Ardilla.Tetapi sepekan
kemudian,anehnya,ketika ia diberitahu kalau Nike Ardilla ditemukan tewas
kecelakaan,Enno yang kemudian bermukim di London itu menjawab pendek :
�Tapi bukan aku lho,� Lalu siapa?
Pergunjingan cucu Soeharto bernama Enno Sigit terlibat dibalik
kematin Nike Ardilla beredar lagi dibalik haul 5 tahun kematian pelantun
Seberkas Sinar di Bandung pekan silam.
Ini karena kematian Nike pada 19 Maret 1995 hingga sekarang tergolong
misterius.Inilah yang memicu kasak-kusuk.Bahwa dibalik kematian Nike
Ardilla,sebenarnya tersimpan �skandal cinta segitiga� yang sungguh
mengerikan antara Nike Ardilla-Enno Sigit dengan seorang perwira muda.
Ditenggarai persoalan skandal inilah yang menjadi penyebab kematian
Nike.Bagaimana kisah skandal itu?
Begini.Sebelum Nike Ardilla tewas,ia ternyata terlibat skandal asmara
dengan pacar Enno Sigit.Namanya Tommy Nasution,perwira AU yang juga
putra mantan Gubernur Sumatra Utara Khairudin Nasution. Ramon Tommy Benz
sahabat dekat Enno menuturkan,jalinan asmara Enno dengan Tommy berjalan
sekitar 6 tahun.Karena itu,terlalu berani sebenarnya bila Nike Ardilla
merebut Tommy Nasution dari Enno. Namun,nah sial banget Nike Ardilla.
�Waktu itu saya dan Enno datang dan lihat sendiri kemesraan Nike dengan
Tommy,Enno memang tidak marah,tetapi dari raut mukanya jelas ia tidak
suka,� kata Ramon. Maka,biarpun tak bergejolak,sebenarnya persaingan
Enno dan Nike Ardilla dalam memperebutkan Tommy Nasution seperti api
dalam sekam.Akhirnya kemarahan Enno semakin sulit dibendung ketika ia
mendengar kalau Nike nekat memamerkan Tommy ke kalangan selebriti di
Jakarta. Sebagai cucu (waktu itu) Presiden Soeharto-yang waktu itu masih
sangat kuat- adalah aib kalau dipermalukan,apalagi Cuma urusan
cowok.Anehnya,Nike Ardilla terkesan sengaja melecehkan Enno.Akibatnya
pergunjingan cinta segitiga Enno-Nike-Tommy pun menjadi pembicaraan
kalangan selebriti Jakarta.
Maka,entah benar atau tidak,segera terdengar desas-desus kalau Enno
Sgit habis �mempermak� Nike Ardilla.Tepatnya terjadi di M Club
Diskotek,Blok M Jakarta Selatan.Digambarkan Enno menodongkan pistol ke
muka Nike Ardilla.Kontan sang artis rebah.Pingsan.
Ribut-ribut di M Club itu pun tak pelak lagi jadi pergunjingan dan perdebatan mengenai benar tidaknya.
Enno Hijrah Ke London
Boleh jadi Nike Ardilla ataupun Enno Sigit sudah melupakan pertikaian
itu.Ini karena Enno harus hijrah ke London untuk belajar mode.Namun di
sinilah anehnya.Saat Enno di London diberi tahu kalau Nike Ardilla
diketemukan tewas menggenaskan di Bandung,serta merta Enno menjawab
cukup aneh : �Tapi bukan saya lho,� Lalu siapa?
Album
ini diproduksi oleh Bintang Dirgahayu dan diedarkan oleh Oxavia Record
pada bulan Desember 1992 dalam rangka mengumpulkan dana bagi koban
bencana alam Gempa Bumi Flores yang terjadi pada Bulan Desember 1992.
Dalam album ini Nike membawakan 1 lagu yaitu lagu : Nuansa Gadis Suci
yang merupakan soundtrack film dengan judul yang sama. Dengan memiliki
album ini, berarti telah menyumbang dan hasil dari seluruh penjualan
kaset ini akan disumbangkan guna meringankan beban bencana alam flores
melalui PMI DKI.
.
Kemudaan usia, sama sekali tidak mengharamkan kematian yang tak terduga !!!
Hari itu 19 Maret 1995 sekitar pukul. 06.00 WIB, pesawat telepon
dikediaman pasangan R. Eddy Kusnaedi Nining Ningsihrat berdering. Di
ujung sana, seseorang yang mengaku petugas polisi memberi sebuah kabar.
Anak ibu, Nike Ardilla, mengalami kecelakaan. Sekarang, ia berada di
Rumah Sakit, kata si polisi
.
Kalau punya persoalan apa pun,dia lebih senang mencurahkannya di buku
harian.Mungkin,karena dia tidak ingin kami ikut susah. Atas dasar itu
pula,keluarga Nike merasa kecewa,karena masih ada saja media massa yang
mengorek-ngorek keburukan Nike
Pada tanggal 19 maret 1995 kurang lebih pukul 06.15 pagi nike ardilla
tewas dalam sebuah kecelakan tunggal. Mobil Honda genio berwarna biru
metalik, nomor D 27 AK menabrak pagar beton bak sampah di jalan Jl. E.
Martadinata nike tewas seketika tetapi saksi yang berada disekitar
lokasi kecelakan menuturkan nike belum meninggal saat kejadian, baru
saat dalam perjalanan ke rumah sakit nike meninggal,
nike mengalami luka parah di kepala dan dadanya.
nike yang saat itu bersama sahabatnya sofiatun baru saja kembali dari
diskotik polo, isu-isu negatif seputar kematiannya berkembang
diantaranya menyebutkan nike mengendarai mobil dengan keadaan mabuk tapi
kemudian kabar itu dibantah keras oleh pihak keluarga dan saksi kunci
kecelakaan itu sofiatun mengatakan nike hanya meminum orange jus, hasil
visum polisi menyebutkan tak menemukan kadar alkohol dalam tubuh nike.
Ada kesimpangsiuran tentang waktu kematian nike ardilla, menurut
saksi kejadian itu terjadi pukul 3 pagi tapi saksi lain mengatakan bahwa
kecelakaan itu terjadi pukul 5.45 pagi, laporan resmi mengatakan waktu
kejadian pukul 06.15 pagi.Nike ardilla dimakamkan sore itu juga, diantar
oleh ribuan penggemar dari seluruh indonesia , juga para artis ibu
kota. Kematiannya menghebohkan dunia entertainment indonesia, ditangisi
para fans yang sampai beberapa hari setelah kematiannya masih setia
berada di kediaman nike ardilla
Kata polisi, Nike ada di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Saya bilang, saya
barusan dari sana, tapi nggak ada. Akhirnya dengan berat hati ia
mengatakan bahwa Nike sudah meninggal. Karena itu ia tidak dibawa ke
UGD. Mendengar itu saya langsung lemas, papar Alan dengan mata
berkaca-kaca.
Keluar dari Polres, Alan bertemu dengan ayahnya dan kakaknya. Ia dan
papi-nya lalu menuju RS Hasan Sadikin. Sampai di kamar mayat, mereka
terkejut dengan banyaknya orang yang mengerubungi kamar mayat. Nining
yang semula pingsan, lalu tersadar ketika berada di rumah sakit. Di
hadapan saya ia terbaring dengan kepala penuh luka dan dada memar,
kenang Nining lirih.
Kabar kematian Nike kemudian meluas. Banyak fans yang menyampaikan
rasa duka dengan datang langsung ke rumah Nike. Ketika jenazah Nike
dibawa pulang, sepanjang jalan ke rumah saya melihat banyak orang,
mereka seperti berbaris, kenang Alan lagi. Rumah keluarga Nike juga
dipadati penggemar. Bayangkan, rumah yang sebegitu kecil dihuni sekitar
200-orang. Mereka bukan keluarga. Mereka itu penggemarnya Nike.
Akibatnya rumah jadi sesak, lontarnya lagi.
Soal kabar kecelakaan yang menimpa Nike lantaran menyetir
dalam kondisi mabuk, Alan tak mempermasalahkan itu. Bagaimana orang
tidak berpersepsi negatif? Sebelum kecelakaan itu terjadi Nike bolak
balik masuk diskotek, ujar Alan. Makanya untuk menepis dugaan itu,
keluarga melakukan otopsi. Hasilnya, Nike tak terbukti dalam pengaruh
obat- obatan atau minuman keras.
Bak kata pepatah, semakin tinggi pohon, semakin kencang angin
bertiup. Dia mulai diterpa banyak gosip. Ada kabar yang mengatakan Nike
pencandualkohol, obat terlarang, dan lesbianisme. Menghadapi gosip itu,
cewek yang sampai akhir hayatnya tak bisa mengabulkan cita-cita
mendirikan madrasah dan menunaikan ibadah umrah ini, tetap tegar
.
Sepeninggal Nike Ardilla tanggal 19 Maret 1995 yang lalu, disamping
pemberitaan yang terbit di berbagai media masa seputar kecelakaan yang
merenggut nyawa artis kenamaan tersebut, ada sedikitnya 4 buku yang
beredar di pasaran buku Indonesia yang mengulas mengenai Nike Ardilla
secara detail, mulai dari cerita masa kecil, perjalanan karir, peristiwa
kecelakaan, peristiwa setelah Nike dimakamkan, sampai mengenai NAFC
(Nike Ardilla Fans Club).
4 Buku tersebut adalah : Nike Ardilla Sang Idola (Masheri Mansyur,
Penerbit : YPN, 1995), Perjalanan Karier dan Rahasia Sukses Nike Ardilla
(Armo Arief, Penerbit: PT. Grafitri & Yayasan Nike Ardilla,
Desember 1995), Napak Jejak Sang Mega Bintang Nike Ardilla (Armo Arief,
Penerbit: PT. Dharma Kwarta Jayadani, Desember 1996), dan Nike Ardilla
(di Balik Tragedi Bintang Kehidupan) penyusun; Soekitjo JG &
Abdullah Lahay, 1996.
Inilah resensi mengenai ke-4 buku tersebut.
1. Nike Ardilla Sang Idola (Masheri Mansyur, Penerbit : YPN, 1995)
Buku berukuran 14 X 21 cm ini bercover warna hitam dengan 5 foto Nike
menghiasi sampul depan dan foto si penulis yang berpose bersama A.
Riyanto dan Rinto Harahap di cover belakangnya.
Buku dengan tebal 250 halaman ini mengulas M`sa Kecil, Karir dan
Akhir Kehidupan Nike Ardilla, Nike dan kenang – kenangan manis,
Perhatian luar biasa terhadap SLB Yayasan Wawasan Nusantara, dan meliput
40 hari wafatnya Nike Ardilla
Penulis menceritakan masa kecil Nike yang digambarkan sebagai seorang
bocah yang kecil, gemuk dan montok sampai kemudian menjelma menjadi
seorang superstar dengan karir yang melejit bak meteor. Lika liku karier
Nike pun dibahas disini meskipun tidak secara mendetail.
Yang menjadi nilai plus buku ini adalah menceritakan musibah
kecelakaan secara sangat mendetail yang dirangkum dari berbagai sumber.
Bahkan detik-detik saat terjadinya kecelakaan dijelaskan secara
kronologis dari jam ke jam. Penggambaran ini diperkuat dengan penjelasan
dari Kapolresta Bandung Tengah, kesaksian Atun, keterangan dari
beberapa saksi mata, bahkan pernyataan Kapolresta Bandung Tengah bahwa
Nike Ardilla mengalami kecelakaan tunggal.
Buku ini juga mengulas pidato Mensegneg Moerdiono pada saat perayaan
HUT ASIRI (Asosiasi Industri Rekaman Indonesia) ke � 17 yang
diselenggarakan di Hotel Grand Hyatt Indonesia pada tanggal 28 Maret
1995.
Diakhir buku, ditulis juga beberapa syair lagu Nike yang sangat
popular seperti Sebekas Sinar, Sandiwara Cinta, Bintang Kehidupan,
Biarlah Aku Mengalah, Mama Aku Ingin Pulang, Matahariku dan Nyalakan
Api. Yang lebih unik lagi di bab akhir dimuat beberapa makanan kesukaan
Nike Ardilla lengkap dengan resep dan cara membuatnya. Buku ini juga
dilengkapi dengan ilustrasi foto-foto Nike semasa hidupnya dan foto-foto
saat penguburan Nike serta peringatan 40 hari wafatnya Nike.
2. Perjalanan Karier dan Rahasia Sukses Nike Ardilla (Armo Arief,
Penerbit: PT. Grafitri & Yayasan Nike Ardilla, Desember 1995)
Buku setebal 80 halaman ini memiliki cover yang bila dilihat sekilas
seperti cover buku TTS (Teka Teki Silang). Meskipun demikian buku ini
sangat gamblang menceritakan perjalanan karir Nike Ardilla di blantika
musik Indonesia dan mancanegara (Malaysia, Singapura dan Bangkok).
Dengan kelebihannya sebagai seseorang yang sering terlibat dalam
kegiatan Nike Ardilla dari tahun 1985 sampai 1990, penulis mencoba
menceritakan perjalanan karir Nike dari nol sampai menjadi artis yang
sukses yang didiolakan oleh berjuta penggemarnya.
Kisah perjuangan Nike, keluarga Nike dan para pemandu bakat yang ada
dibelakang Nike untuk mengorbitkan Nike sangat luar biasa. Demikian juga
dengan kegiatan-kegiatan Nike yang jarang diliput media masa seperti
mengunjungi beberapa pondok pesantren diceritakan pula disini.
Penulis juga menceritakan proses rekaman dan tour show Nike di
beberapa daerah di Indonesia dan di luar negeri dengan gaya penulisan
yang mudah dimengerti dan enak dibaca. Buku ini juga dilengkapi dengan
foto-foto Nike, sebagian diantaranya dicetak full colour.
Buku ini diakhiri dengan sekilas petristiwa meninggalnya Nike, Acara
doa bersama, show amal untuk Yayasan Nike Ardilla dan keinginan penulis
agar NAFC (Nike Ardilla fans Club) tetap dipertahankan.
3. Napak Jejak Sang Mega Bintang Nike Ardilla (Armo Arief, Penerbit: PT. Dharma Kwarta Jayadani, Desember 1996)
Setahun setelah menulis buku Perjalanan Karier dan Rahasia Sukses
Nike Ardilla, Armo Arief kemudian menulis kembali buku yang berjudul
Napak Jejak Sang Mega Bintang Nike Ardilla.
Buku berukuran 20 X 20 cm ini mempunyai tebal 140 halaman. Isinya
lebih padat dan lengkap dibandingkan dengan buku terdahulu. Buku ini
juga lebih banyak memuat foto-foto bersejarah Nike.
Tujuan diterbitkannya buku ini menurut penulis adalah untuk memenuhi
kerinduan para penggemar Nike, juga untuk napak jejak Nike yang pantas
diteladani, baik dalam kegigihannya saat meniti karir, maupun dalam
keperduliannya terhadap anak-anak penyandang cacat, dan anak-anak kurang
mampu.
Buku ini memang menarik. Disamping kemasaannya yang ekslusif, isinya
juga lebih lengkap. Tak hanya seputar karir, musibah kematian Nike, dan
SLB, buku ini juga memuat surat-surat dan puisi dari para penggemar
Nike.
4. Nike Ardilla (di Balik Tragedi Bintang Kehidupan) penyusun: Soekitjo JG & Abdullah Lahay, 1996
Buku setebal 131 halaman ini lebih banyak membahas peristiwa
kecelakaan yang merenggut nyawa Nike. Detail kejadian kecelakaan,
pengakuan para saksi mata dan hari-hari akhir Nike dijelaskan secara
detail dan rinci.
Penulis juga mengungkapkan beberapa anggapan miring mengenai Nike
yang beredar di masyarakat Indonesia dan penyelesaian kasus Nike di
Kepolisian yang diadukan oleh sahabatnya sendiri.
Penulis mencoba menyentuh rasa kehilangan yang sangat mendalam dengan
menceritakan jeritan kasih seorang ibu dan luapan kesedihan jutaan para
penggemar Nike pada saat Nike dimakamkan dan ritual-ritual setelahnya.
Dari segi sosiologi, penulis mengutip beberapa pendapat para sosiolog
kondang mengenai Nike yang fenomenal. Dibuku ini juga diungkap
romantika kisah cinta Nike dalam sub judul Pacar yang ditinggal.
Dan sebagai penutup, buku ini juga membahas tentang keluhuran budi luar biasa Nike yang menyantuni SLB.
Demikianlah resensi mengenai ke-4 buku tentang nike
Kronologis Kejadian Kecelakaan Nike
HARI-HARI AKHIR KEKE
18 Maret 1995, Sabtu
06:00 : Nike Ardilla di rumah kontrakannya,
Jl. Mangga No.10A, Fatmawati-Jakarta Selatan.
Ia tampak kelelahan setelah syuting Trauma
Marissa II yang makan waktu sembilan jam dan
baru berakhir pukul 02.00.
Adegan terakhir Nike sebagai Marissa adalah
mengadili dokter Parsidi (drg. Fadly).
Ada sejumlah temannya berkunjung sejak dini hari,
yakni Deddy Dhukun, Rany Noor, Melly Guslow, Mona,
Nona, Anggun dan Fitri.
Malam itu, Nike tidak bisa tidur dan minta Nona
menemaninya nonton film Cinderella di video VHS
yang baru dibeli. Ia juga sempat minta dido’a kan
dan berpesan agar Fitri sepupunya yang ikut dia
dijaga baik-baik.
08:00 : Nike dan Sofiatun Wahyuni (Atun)
menuju lokasi syuting Warisan II di Jl. Atletik, Bogor.
Mobil Nike dikemudikan Alim, sopir yang
dipinjam pak David, tetangganya di Jl. Mangga.
10.00 : Tiba di lokasi syuting.
Nike langsung minta maaf kepada seluruh kru.
Ia juga memeluk Darto Joned. “Lama sekali,
sampai-sampai saya tanya,
Kenapa kamu?”, kata sang sutradara.
Ketika di make-up, tiba-tiba
saja Nike minta alisnya dirias bak Marlyn Monroe, idolanya.
12.30 : Syuting dimulai.
Nike mendapat jatah empat adegan.
Pertama terima telepon, disusul adegan
bertengkar dengan Bram (Tahta),
lalu makan sambil berdialog dengan ayahnya (El Manik).
Terakhir adegan turun tangga.
Nike sempat minta air jeruk, kecap, roti bantal.
Katanya untuk mengobati suaranya yang serak.
Ia juga minta rokok Marlboro kepada seorang kru,
padahal biasanya cuma menghisap Dunhil hijau.
Yang aneh saat syuting adegan bertengkar dengan Bram.
“Bagaimana mungkin satu scene yang mestinya rampung
setengah jam, makan waktu 3,5 jam” Tahta menceritakan kembali.
Menurut Tahta, berkali-kali Nike minta maaf
karena salah ucap. “Dia sering nambah-nambahin dialog.
Perkebunan jadi perkebunannan. Sebentar-sebentar
lihat skenario, seperti nggak ada yang nempel.
Saya sampai kehabisan akal.
Tapi anehnya para kru diam saja.
Padahal biasanya mereka suka nyeletuk.”
Menurut Tahta, pada adegan ketika ia memegang pundak Nike,
terasa begitu dingin tanpa ekspresi.
“Kata orang, yang saya hadapi sebenarnya bukan Nike lagi,”
ujarnya sambil merinding.
19.30 : Syuting selesai.
Sebelum pamit ke Bandung, Nike sempat
memeluk Darto lagi. “Saya sempat mencegahnya
karena mengkhawatirkan staminanya,
apalagi esok paginya dia harus syuting lagi,” kata Darto.
Karena tak bisa mencegahnya, Darto cuma berpesan
supaya hati-hati. Sebelum pulang, lagi-lagi Nike
minta alisnya dirias seperti Malrlyn Monroe.
Selama perjalanan ke Bandung, Nike tak banyak bicara.
Alim yang nyetir, Nike dan Atun duduk di jok belakang.
23.00 : Di rumah, Nike sempat minta maaf kepada ibunya.
“Do’a kan Neneng (panggilannya di rumah), agar tetap sehat.
Kalau ada kesalahan, hampura (maafkan; Sunda) saja.
Selama ini Neneng sudah menyusahkan Papi-Mami,”
katanya, seperti ditirukan Atun. Ny. Nining Ningsihrat,
ibu Nike meng’iya’kan saja, tanpa firasat apapun.
23.30 : Nike dan Atun meninggalkan rumah.
Nike yang nyetir, sementara Alim disuruh istirahat
karena besok kembali ke
Bogor.
Ditengah perjalanan ke diskotik Studio East,
Nike ditelepon Eddy Bogel, fotografer Aneka.
Ia diminta langsung ke Hotel Jayakarta
di Jl. Ir. Juanda, karena teman-temannya dari Jakarta
ingin ke Diskotik Pollo di Jl. Asia Afrika.
Dan Nike sudah janji mengantar mereka.
19 Maret 1995, Minggu.
00.00 : Nike dan Atun tiba di Hotel Jayakarta, Bandung.
Mereka langsung menuju Pollo dengan tiga mobil, bersama-sama
Eddy Bogel, Ari Sihasale dan seorang peragawati.
00.30 : Tiba di Pollo.
Nike bertemu dengan Titi Dj, Bucek Deep,
Lucy Dahlia dan lain-lainnya.
Malam itu Nike cuma pesan
orange juice, biasanya dicampur vodka.
Ia lebih banyak duduk sambil terdiam. “Saya dua tahun ikut dia,
jadi kenal betul kebiasaannya.
Nggak biasanya dia begitu,” kata Atun.
03.00 : Mereka meninggalkan Pollo.
Nike melihat ban kiri mobilnya kempes.
Denny Mukti membantunya memasang ban
cadangan yang lebih kecil dari ban lainnya.
Nike sempat diingatkan Denny agar hati-hati.
03.30 : Tiba di Restoran Kintamani, Jl. Lombok.
Nike sempat bilang sama Atun,
ingin makan makanan yang belum pernah ia makan,
Ia pesan sop jagung dan aqua.
Lagi-lagi ia banyak diam. Kepada Padma Sigit,
restauran captain, ia sempat bilang sambil menunjuk atap,
“Ada kucing.” Sigit cuma tersenyum.
04.30 : Keluar dari Kintamani.
Nike lebih dulu mengantar Eddy Bogel dan Ari Sihasale ke hotel.
05. 15: Meninggalkan hotel Jayakarta.
Dengan kecepatan sedang saja karena mobil terasa tidak stabil,
mereka menyusuri Jl. Ir. H.Juanda, lalu masuk Jl. Sultan Agung,
Jl. Trunojoyo, Jl. Aceh, dan Jl. RE Martadinata.
Jarak Hotel Jayakarta dengan lokasi kecelaka’an
sekitar 6,5 km saja. Tapi agak mengherankan, kecelakaan
itu terjadi sekitar satu jam kemudian.
Malam itu,penyanyi pop rock ini baru pulang
dari pengambilan gambar sinetron “WARISAN” di Bogor,Jawa Barat.Tiba di
bandung ia segera bergegas ke diskotik Studio East di Jalan Cihampelas
yang sedang menyelenggarakan acara pemilihan Cover girl.Tapi rencana itu urung,karena acara sudah selesai.Dia belok ke Hotel Jayakarta dan baru kemudian ke diskotik “POLLO”.
Artis yang amat dipuja puja ABG ini pulang dini hari,menjelang
fajar.Sebelum pulang,ia sempat makan bubur dan minum aqua.Nah,dalam
perjalanan dari tempat ini,terjadi peristiwa nahas itu
.
Meski laju kendaraannya tak sampai 50 Km per jam,mobil tak stabil.Ada
dugaan ban mobilnya kurang beres.Di jalan R.E.Martadinata,Nike yang
mengendarai sedan
Honda Genio D 27 Ak
menyalip satu mobil.Mendadak dari arah depan muncul mobil lain dengan
kecepatan tinggi.Nike membanting stir kiri dan menabrak tembok. Ia
meninggal di mobil yang ia kendarai…disebuah ujung malam…….Nike dies
instantly due to the serious head trauma.
Tidak ada jalan lain:Nike kudu dihabisi.
Seperti cerita cerita yang sudah beredar.
Nike tak mampu mengendalikan mobilnya,ketika berpapasan
dengan mobil Taft yang melaju kencang.
Disinilah peran “orang”nya Mr. X :
Membuat Nike kaget dan menjebak mobil pada posisi yang sulit!!!
Bagaimana hubungannya dengan Mr.X alias Cucu dari mantan …… ini?
Ini pengakuan dari beberapa
triper yang cukup kenal dengan Nike.
Jauh sebelum kejadian, Mr.X naksir berat sama penyanyi ayu yang
diorbitkan Deddy Dores ini. Berkali kali Mr. X merayu dan membujuk agar
dia mau menjadi pacar atau simpanannya.Berulang-ulang pula Nike
menampiknya.
Mr. X diisukan naik pitam.Bagai kisah kisah mafioso (
mafia kali yah artinya,itu lho…yg suka ada di film2 Andy lau…) yang melibatkan boss besar,kejadian ini harus diselesaikan.
Pendeknya Mr. X tidak bisa menerima gelora asmaranya ditolak mentah
mentah oleh seorang mojang bau kencur itu. Maka dibuatlah skenario
kecelakaan.Rencana ini memakan proses panjang.
Meski Nike menolak cintanya
Ringkas cerita:Tidak ada jalan lain,Nike kudu
dihabisi.Seperti cerita cerita yang beredar,anak ini tak mampu
mengendalikan mobilnya ketika berpapasan dengan mobil taft berwarna
merah yang sedang melaju kencang.
Disinilah peran orangnya Mr. X :Membuat Nike kaget dan menjebak mobil pada posisi yang sulit.
Sampai sekarang,tak pernah ketahuan siapa yang mengemudikan kendaraan
itu.Beda halnya dengan pengemudi yang hendak disalip oleh Nike.Ia malah
sudah memberikan kesaksian kepada wartawan.
Misteri Hard Top Merah
Yang mencurigakan dibalik kematian Nike Ardilla yakni munculnya legenda
Hard Top merah yang tiba-tiba memepet mobil Nike.Anehnya versi resmi
yang dilansir polisi,tak ada cerita Hard Top.Yang ada mobil Taft yang
melaju dari depan yang menyebabkan mobil Genio yang dikemudikan Nike
terpelanting lalu menabrak tembok.
Bagaimana dengan teka-teki Hard Top yang menurut sejumlas saksi mata
tampak dikemudikan lelaki berambut cepak? Hingga kini misteri Hard Top
merah itu masih menjadi teka-teki. Sejauh mana kemungkinan Mr.X berada
dibalik kematian Nike Ardilla? Atau apakah benar saat meninggal Nike itu
dalam keadaan mabuk? A Hon,produser Nike dari Music Plus membantah
keras. �Nggak,nggak Nike tak pernah mabuk,� kata A Hon.
Misteri Hard Top yang menyeruduk pun tak diketahui.Betul-betul kasus
yang misterius, adanya Jeep Hard Top merah yang memepet Genio Nke.
Nah,teka-teki Hard Top Merah itulah yang sampai sekarang tak
berkesudahan.Artinya benar atau tidaknya,belum pernah dikorek lagi
kebenarannya.
Yang jelas kondisi Nike memang nyaris sekarat.Diperkirakan kepala
Nike membentur tembok yang ditabraknya hingga telinga dan kepalnya
mengeluarkan darah segar. Darah segar pun membasahi jok mobil
Nike,sedangkan Atun tak sadarkan diri.
Ketika ditanya apakah Nike Ardilla pernah datang lewat mimpi nggak?
Ibu Nike : “Kalau dulu sering, dia suka bilang (dalam mimpi), jangan dipikirin karena Neneng sudah taqdirnya”
06.15 :……………………………………….
Bagaimana hubungannya dengan Arie Sigit alias Cucu dari mantan presiden Soeharto ini?
Ini pengakuan dari beberapa
triper yang cukup kenal dengan Nike.
Jauh sebelum kejadian,Arie Sigit naksir berat sama penyanyi ayu yang
diorbitkan Deddy Dores ini.Berkali kali Arie merayu dan membujuk agar
dia mau menjadi pacar atau simpanannya.Berulang-ulang pula,Nike
menampiknya.
Arie diisukan naik pitam.Bagai kisah kisah mafioso (
mafia kali yah artinya,itu lho…yg suka ada di film2 Andy lau…) yang melibatkan boss besar,kejadian ini harus diselesaikan.
Pendeknya Arie tidak bisa menerima gelora asmaranya ditolak mentah
mentah oleh seorang mojang bau kencur itu. Maka dibuatlah skenario
kecelakaan.Rencana ini memakan proses panjang.
Meski Nike menolak cintanya,tetapi soal obat dia ketagihan.Ada dugaan yang memperkenalkan Nike kepada pil
gedek ini juga Arie.
Ringkas cerita:
Tidak ada jalan lain,Nike kudu dihabisi.
Seperti cerita cerita yang beredar,anak ini tak mampu mengendalikan
mobilnya ketika berpapasan dengan mobil taft berwarna merah yang sedang
melaju kencang.Disinilah peran orangnya Mr.X : Membuat Nike kaget dan
menjebak mobil pada posisi yang sulit.Sampai sekarang,tak pernah
ketahuan siapa yang mengemudikan kendaraan itu.Beda halnya dengan
pengemudi yang hendak disalip oleh Nike.Ia malah sudah memberikan
kesaksian kepada wartawan.
Sejak kejadian itu…..Nike pun tak bisa lagi melantunkan tembang tembang melankolisnya…..
Benarkah cerita miring itu?Memang sulit dilacak kebenarannya.Menurut
sumber yang pernah dekat dengan Arie,kemungkinan besar cerita itu ada
benarnya,”Semua orang di lingkugan sudah tahu.Lingkungan pergaulannya
memang begitu,” kata sumber ini.